ucapan slmat dtang

Selasa, 15 Maret 2011

KOLOID



Istilah koloid pertama kali di usulkan oleh Thomas Graham yang berasal dari inggris pada 1861. Pada saat melakukan penelitian proses difusi berbagai zat dalam medium cair, Thomas mengamati bahwa zat seperti kanji, gelatin, getah, dan albumin berdifusi sangat lambat, bahkan tidak mampu menembus membran tertentu. Selanjutnya, kelompok zat tersebut diberi nama “koloid” yang berarti seperti lem. Dalam bahasa Yunani, koloid berasal dari kata kolla yang berarti lem dan oidos yang berarti seperti.
Jadi pengertian koloid adalah suatu sistem campuran yang berada di antara larutan dan campuran kasar (suspensi).

A.   JENIS – JENIS KOLOID
Sistem koloid terdiri dari dua fase, yaitu fase terdispersi dan fase medium pendispersi. Zat terdispersi / fase terdispersi adalah zat dalam koloid yang jumlahnya lebih kecil. Sedangkan fase medium pendispersi adalah zat dalam koloid yang jumlhnya lebih besar.
Berdasarkan fase terdispersi dan fase medium pendispersi, koloid dikelompokkan menjadi beberapa jenis :
1.      Sol (fase terdispersi padat)
Sol adalah sistem koloid yang terdiri atas partikel padat atau partikel cair yang terdispersi dalam gas. Ada tiga jenis sol :
Ø  Sol padat adalah sol dalam medium pendispersi padat.
Contoh : paduan logam, gelas warna dan  intan hitam
Ø  Sol cair adalah sol dalam medium pendispersi cair.
Contoh : cat, tinta, tepung dalam air dan tanah liat
Ø  Sol gas (Aerosol padat)  adalah sol dalam medium pendispersi gas.
Contoh : debu, asap dan buangan knalpot

2.      Emulsi (fase terdispersi cair)
Emulsi adalah sistem koloid yang fase terdispersi dan medium terdispersinya zat cair.
Ø  Emulsi padat (gel) adalah emulsi dalam medium pendispersi padat
 Contoh: Jelly, keju, mentega, nasi dan selai
Ø  Emulsi cair adalah emulsi dalam medium pendispersi cair
Contoh: susu, mayones, krim tangan, santan dan minyak ikan
Ø  Emulsi gas (aerosol cair) adalah emulsi dalam medium pendispersi gas
Contoh: hairspray awan, kabut dan obat nyamuk

3.      Buih (fase terdispersi gas)
Buih adalah sistem koloid yang terdiri atas fase terdispersi gas dalam medium pendispersi zat cair.
Ø  Buih padat (busa padat)  adalah buih dalam medium pendispersi padat
Contoh: Batu apung, karet busa,dan biskuit
Ø  Buih cair (busa) adalah buih dalam medium pendispersi cair
Contoh: putih telur yang dikocok, busa sabun, buih dan krim kocok

B.   SIFAT – SIFAT KOLOID

1.      Efek Tyndall
Efek tyndall adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid sehingga tampak lintasan berkas sinar tersebut. Peristiwa penghamburan ini terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai ukuran yang cocok untuk ditembus oleh cahaya. Misalnya : debu dalam rumah yang kelihatan bila ada sinar yang masuk melewati celah.

2.      Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerak lurus tak beraturan (zig-zag) dari partikel koloid Karen bertmbukan dengan mediumnya.karena kolid bergerak melayang terus menerus maka koloid sukar mengendap (bersifat stabil).

Jika semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak brown terjadi. Sebaliknya, semakin besar ukuran partikel koloid maka semakin lambat gerak gerak brown terjadi. Energi yang menyebabkan gerak brown adalah energi kinetik yang dihasilkan partikel koloid yang terdispersi dalam medium pendispersi yang selalu bergerak bebas.

3.      Adsorpsi Koloid
Adsorpsi koloid adalah peristiwa penyerapan suatu molekul atau ion pada permukaan suatu zat. Sedangkan absorpsi merupakan penyerapan yang terjadi diseluruh bagian zat. Muatan koloid merupakan faktor yang menstabilkan koloid. Apabila koloid bermuatan sejenis, maka partikel-partikel koloid saling tolak-menolak, sehingga terhindar dari pengelompokkan sesama partikel koloid itu. Jika partikel koloid tersebut saling bertumbukkan dan kemudian bersatu, maka lama-kelamaan dapat terbentuk partikel yang cukup besar dan akhirnya mengendap.


4.      Elektroforesis
Elektroforesis adalah peristwa pergerakan partikel – pertikel koloid dalam medan listrik.

5.      Koagulasi koloid
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan.
Faktor-faktor yang menyebabkan koagulasi:
Ø  Perubahan suhu.
Ø  Pengadukan.
Ø  Penambahan ion dengan muatan besar (contoh: tawas).
Ø  Pencampuran koloid positif dan koloid negatif.

6.      Kolid Pelindung
Koloid pelindung ialah koloid yang mempunyai sifat dapat melindungi koloid lain dari proses koagulasi.

7.      Dialisis
Dialisis adalah proses pemurnian koloid dari ion – ion pengganggu dengan cara mengalirkan cairan yang tercampur dengan koloid melalui membran semipermiabel yang berfungsi sebagai penyaring. Membran semi permeabel ini dapat dilewati cairan tetapi tidak dapat dilewati koloid, sehingga koloid dan cairan akan berpisah.

8.      Koloid liofit dan koloid liofob
Berdasarkn daya adsorbsinya terhadap medium, koloid dibagi dua :
a.       Koloid liofit
Koloid liofol adalah koloid yang partikel-partikel terdispersinya menarik medium pendispersinya (suka kepada medium). Jika medium air maka disebut hidrofil
Contoh : lem, agar – agar, gelatin dan kanji.
b.      Koloid liofob
Kolid liofob adalah koloid yang patikel-partikel terdispersinya tidak menarik (tidak suka kepada medium). Jika mediumnya air disebut hidrofob.
Contoh : koloid logam (Au, Ag), koloid AS2S3 (umumnya zat anorganik)



C.   PEMBUATAN KOLOID
Partikel koloid besarnya antara larutan sejati dan suspensi, karena itu pembuatan koloid ada dua cara yaitu dispersi dan kondensasi.







Rounded Rectangle: SUSPENSI
Rounded Rectangle: KOLOID
Rounded Rectangle: LARUTAN SEJATI
 

                                            dispersi                                              kondensasi                                           

1.      Cara Dispersi
Adalah pembuatan koloid dengan cara memperkecil suspense menjadi partikel koloid. Macam – macam cara dispersi :



a.       Cara mekanik
Dilakukn dengan menggerus atau menumbuk atau menggiling hingga partikelnya berukuran koloid. Contoh : pembuatan cat, pembuatan sol belerang.

b.      Cara Homogenisasi
Dilakukn untuk membuat emulsi dengn mesin homogenisasi.
Contoh : pembuatan susu crem

c.       Cara Peptisasi
Dilakukan dengan menambah ion sejenis ke dalam endapan koloid hingga partikelnya pecah menjadi sol.
Contoh :
1)      Endapan Al(OH)3 ditambah larutan AlCl3
2)      Endapan NiS ditambah larutan H2S
3)      Serat selulosa asetat ditambah aseton
4)      Agar – agar ditambah air

d.      Cara Dipersi dalam gas
Dilakukan dengan cara menyemprot cairan dengan sprayer.
Contoh : hairspray, baygonspray, cat pilok, dan deodoranspray

e.       Cara Listrik (Busur Bredig)
Dilakukan dengan meloncat bunga api listrik ke dalam larutan elektrolit atau air, sebagai elektroda digunakan logam yang akan dibuat sol.
Contoh : pembuatan sol emas.

2.      Cara Kondensasi
Adalah pembuatan koloid dengan cara merubah larutan sejati menjadi partikel koloid dengan suatu reaksi kimia tertentu.
Macam – macam cara kondensasi :

a.       Reaksi Redoks.
Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi.
Contoh :
Pembuatan sol belerang, dibuat dengan mengalirkan gas SO2 kedalam larutan H2S atau mengalirkan gas H2S kedalam larutan H2O2
Reaksi :
SO2(g) +  H2S(aq)                              3 S (koloid)  +  2H2O(l)   
H2S(g)  +  H2O2(aq)                            S (koloid)   +  2H2O(l)

b.      Reaksi Hidrolisis
Reaksi hidrolisis adalah reaksi pembentukan koloid dengan menggunakan pereaksi air.
Contoh : pembuatn sol Fe(OH)3 dari larutan FeCl3 yang diteteskan kedalam air mendidih.
Reaksi :   FeCl3(aq)+ 3 H2O(l)                 Fe(OH)3(koloid)+ 3 HCl(aq)

c.       Reaksi Dekomposisi Rangkap
Dekomposisi rangkap adalah reaksi penguraian zat membentuk zat yang lebih sederhana.
Contoh :  
             2H3AsO3(aq)  + 3H2S(aq)                   As2S3 (koloid)+ HNO3(aq)

d.      Reaksi Pergantian Pelarut
Contoh : pembuatan gel kalsium asetat dengan cara menambahkan    alkohol 96% ke dalam larutan kalsium asetat jenuh.


D.   KEGUNAAN KOLOID

Sistem koloid banyak digunakan pada kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan sifat karakteristik koloid yang penting, yaitu dapat digunakan untuk mencampur zat-zat yang tidak dapat saling melarutkan secara homogen dan bersifat stabil untuk produksi dalam skala besar.

Sistem koloid peranannya sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari dapur, kosmetik, pertanian, farmasi sampai indutri yang lain. Contohnya :

1)    Indutri kosmetik
Antara lain : susu pembersih kulit muka, parfum talk
2)    Industri makanan
Antara lain : agar-agar, bumbu selada, mentega, keju dan roti
3)    Industry farmasi
Antara alin : sirup dan obat-obatan
4)    Industry pertanian
Antara lain : obat-obat pembunuh serangga, obat senprot pertanian.
5)    Industry lain
Antara lain : cat, keramik, plastic, kertas, film foto, lem, tinta, semen, karet.

     Proses yang melibatkan sistem koloid adalah pemutihan, menghilangkan bau, menyamak kulit, mewarnai, pemurnian serta pengapungan bahan-bahan galian. Semua ini melibatkan peristiwa adsorbsi pada permukaan materi kolid.







E.   DAMPAK NEGATIF SISTEM  KOLOID

Selain memberikan manfaat, sistem koloid juga dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

1.      Asbut
Asbut adalah sistem koloid yang terdiri atas berbagai partikel gas dan partikel -  partikel zat cair. Asbut (smog) merupakan kombinasi asap (smog) dan kabut (fog).
2.      Debu
Debu adalah sistem koloid yang terdiri atas partikel - partikel padat yang terdispersi dalam udara. Contoh debu yang menyebabkan pencemaran udara dan dapat menyebabakan gangguan kesehatan adalah debu asbes.
3.      Sol
Sol adalah sistem koloid yang terdiri atas partikel terdispersi padat di dalam medium pendispersi cair.
4.      Buih
Buih adalah sistem kolid yang terdiri atas fase terdispersi gas dan medium pendispersi cair

Rabu, 02 Maret 2011

LAPORAN HASIL PENELITIAN


Laporan Hasil Presentasi
Materi Laporan Hasil Penelitian


Disusun oleh :
Kelompok 3
1.     Atika Desyderia        (04)
2.     Bayu Fajar Santoso  (06)
3.     Febriani Wulan S.     (09)
4.     Gina Ari Karini                  (10)
5.     Slamet                       (27)
KELAS XI IPA 1



SMA NEGERI  3 SUKOHARJO
TAHUN PELAJARAN 2010/2011





Laporan Hasil  Presentasi
Dengan  Materi  Laporan  Hasil  Penelitian

Mata Pelajaran               : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester             : XI IPA 1 / 2
Alokasi Waktu               : 2 x 45 Menit

     I.          Standar kompetensi :
Berbicara   : 10        Menyampaikan laporan hasil penelitian dalam diskusi atau
 seminar      

II.            Kompetensi dasar :
10.1  Mempresentasikan hasil penelitian secara runtut dengan
menggunakan bahasa yang baik dan benar

III.            Tujuan pembelajaran :
Setelah selesai proses pembelajaran diharapakan siswa dapat :
1)      mengerti apa yang dimaksud dengan penelitian
2)      memahami menyebutkan macam – macam penelitian
3)      memahami sistematika penulisan laporan penelitian
4)      meyusun sebuah laporan penelitian
5)      mengerti manfaat penulisan laporan penelitian

IV.            Materi pokok
1.      Pengertian penelitian
2.      Macam – macam penelitian
3.      Langkah – langkah penelitian
4.      Sistematika laporan hasil penelitian
5.      Manfaat laporan hasil penelitian






   V.            Langkah – langkah pembelajaran
NO
KEGIATAN
WAKTU
1
Pendahuluan  (eksplorasi)
Kesiapan siswa dalam pembelajaran (absensi, kebersihan kelas). Menyampaikan informasi tentang kompetensi yang akan dicapai.
5 menit
2
Inti (elaborasi)
Penjelasan tentang pengertian penelitian, macam – macam penelitian, sistematika penulisan laporan penelitian dan manfaat laporan penelitian.
60 menit
3
Penutup
·         Siawa dan guru melakukan refleksi dan memberikan kesimpulan
·         Melaksanakan evaluasi
25 menit

Uraian Materi
Ø  Pengertian Penelitian
Penelitian didefinisikan sebagai: “Suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, dan usaha-usaha itu dilakukan dengan metode ilmiah” (Sutrisno Hadi, 2001).


Ø  Macam – macam penelitian
a)      Penelitian diskriptif
Penelitian diskriptif yaitu suatu kegiatan mengamati, mengumpulkan, menganalisis data dan menyimpulkan data secara objektif.
b)      Penelitian eksperimental
Penelitian eksperimen yaitu suatu kegiatan yang berusaha memberi perlakuan atas objek yang dikaji.


Ø  Hal – hal yang perlu dilakukan peneliti pada tahap perencanaan antara lain :
a.       Menentukan tema
b.      Menentukan tujuan
c.       Menentukan metode
d.      Menentukan instrumen pengumpulan data


Ø  Langkah-langkah penelitian (suryabrata, 1989)

1.         Identifikasi, pemilihan dan perumusan masalah penelitian
2.         Penelaahan kepustakaan
3.         Perumusan hipotesis 
4.         Identifikasi, klasifikasi dan pendefinisian variabel
5.         Pemilihan atau pengembangan alat pengambil data



6.         Penyusunan rancangan penelitian
7.         Penentuan sampel
8.         Pengumpulan data
9.         Pengolahan dan analisis data
10.     Interpretasi hasil analisis
11.     Penyusunan laporan


Ø  Sistematika penulisan laporan
1.      Judul
Judul mengidentifikasi subyek laporan hasil penelitian
2.      Ringkasan Ekskutif (abstrak)
3.      Daftar Isi
4.      Pendahuluan
5.      Isi Laporan yang mencakup:
a. Metodologi
b. Hasil Penelitian
c. Batasan-Batasan
6.      Kesimpulan dan Saran
7.      Apendiks yang mencakup:
a. Instrumen Koleksi Data
b. Tabel-Tabel
c. Bahan-Bahan Pendukung yang Cocok Lainnya



Secara lebih detail dapat diterangkan sebagai berikut:

! Ringkasan Eksekutif berisi ringkasan hasil laporan secara keseluruhan biasanya membicarakan hasil temuan penelitian, metode yang digunakan serta kesimpulannya

! Daftar Isi berisi tentang judul-judul dan sub-judulnya pokok-pokok bahasan seluruh isi laporan hasil penelitian

! Pendahuluan berisi tentang informasi latar belakang yang dibutuhkan oleh pembaca agar dapat memahami isi hasil penelitian. Dalam bagian ini diterangkan tujuan penelitian dan informasi tambahan lainnya yang akan menuntun pembaca untuk dapat memahami isi hasil penelitian

! Isi menguraikan tentang detil-detil pokok penelitian mencakup
1) metodologi apa yang digunakan dalam melakukan penelitian tersebut
2) hasil penelitian sebenarnya
3) pernyataan adanya keterbatasan yang ada dalam penelitian tersebut





! Metodologi terutama mendiskusikan tentang metode dan prosedur yang digunakan dalam mengumpulkan dan menganalisa data. Pada bagian metodologi ini peneliti harus menguraikan semua hal yang berkaitan dengan penggunaan metode dan prosedur pengumpulan dan analisa data secara detil sehingga pembaca dapat melihat kualitas hasil penelitian tersebut melalui cara-cara peneliti menggunakan metode dan prosedur dalam melakukan kegiatan penelitian tersebut.

Pada bagian hasil penelitian peneliti harus dapat secara jelas menggambarkan temuan-temuan pokok penelitian yang dipaparkan secara logis dan mudah dipahami oleh pembaca misalnya dengan menggunakan bantuan grafik, table atau gambar.
Pada bagian batasan hasil penelitian peneliti menuliskan pernyataan mengenai batasan-batasan studi, yang biasanya menguraikan secara eksplisit bahwa peneliti ingin mendapatkan hasil penelitian yang sempurna, tetapi pada kenyataannya tujuan tersebut tidak akan pernah tercapai. Oleh karena itu, peneliti menyampaikan kelemahan-kelemahan hasil penelitiannya kepada para pembacanya agar mereka menyadari adanya kelemahan-kelemahan dalam studi tersebut.

! Kesimpulan dan Saran pada bagian ini peneliti harus mampu menggambarkan rasional atau alasan ilmiah dari mana kesimpulan itu dihasilkan. Langkah-langkah dalam menyusun kesimpulan harus diterangkan tahapannya secara detil sehingga pembaca dapat mengetahui dari mana asal kesimpulannya; sehingga peneliti memberikan saran-saran sebagaimana yang ditulisnya.

! Apendiks berisi semua informasi dan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan penelitian tersebut, misalnya instrumen untuk mengumpulkan data, table-table penghitungan komputer dan bahan-bahan lain yang sesuai dan digunakan dalam penelitian tersebut.

Ø  Manfaat penulisan laporan penelitian

Laporan penelitian dapat bermanfaat sebagai :
a.       Sumber informasi
b.      Sebagai bahan ajar
c.       Bukti bahwa peneliti telah menemukan sesuatu
d.      Untuk menunjukkan hasil temuannya agar dikenal oleh banyak pihak (ilmuwan, pemerintah serta masyarakat).






VI.            Alat dan sumber bahan

Ø  Contoh hasil penelitian



VII.            Alat Evaluasi

1.      Jenis                : Ulangan
2.      Bentuk soal     :   Pilihan ganda       (8 soal)
    Uraian                   (3 soal)


Butir Soal :
A.    Pilihan ganda
Berilah tanda (X) pada huruf A,B,C,D atau E pada jawaban yang paling tepat !

1.      Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan secara sistematik untuk mengkaji suatu masalah ilmu pengetahuan. Penelitian bisa berupa deskripsi maupun eksperimental. Penelitian eksperimental adalah . . .
A.    Penelitian yang berupa kegiatan mengamati, mengumpulkan, menganalisis, dan mengumpulkan data secara objektif
B.     Penelitian yang berusaha memberi perlakuan atas objek yang dikaji
C.     Penelitian yang bersifat mempengaruhi orang lain terhadap objek yang dikaji
D.    Penelitian yang bersifat menjelaskan objek secara cermat
E.     Penelitian yang bersifat menguraikan keadaan objek secara objektif

2.      Laporan hasil penelitian harus memenuhi syarat – syarat sebagai berikut, kecuali . . .
A.    Jelas, tidak berbelit-belit
B.     Bernalar
C.     Faktual



D.    Subjektif
E.     Lengkap

3.      Yang tidak perlu dicantumkan pada halaman judul laporan hasil penelitian adalah . . .
A.    Judul
B.     Tujuan penelitian
C.     Identitas penyusun
D.    Alamat penyusun
E.     Nama lengkap atau instansi

4.      Perhatikan contoh laporan berikut !
Sifat yang berharga adalah pengabdian dirinya yang menyeluruh. Selama dua tahun bekerja, ia tidak pernah membiarkan pekerjaannya menumpuk. Justru ia lebih suka menambah waktu kerja pada akhir minggu daripada pekerjaan tertunda. Dan minggu baru selalu dimulai dengan meja yang bersih.
Sebagian besar pekerjaan Sabrina adalah mengetik. Pekerjaan ini diselesaikan dengan cermat dan efisien. Namun, jika menyusun memo atau lainnya, ia kurang mahir. Dalam hal ini, hasil pekerjaannya perlu diperiksa.
Tanggapan yang objektif terhadap laporan itu adalah . . . 
A.    Pelapor terlalu memuji Sabrina
B.     Laporan itu hanya menunjukkan kelebihan Sabrina
C.     Disamping kekurangan yang ada, Sabrina adalah karyawati yang baik
D.    Sabrina adalah karyawati yang perlu dilaporkan kelebihannya
E.     Gaya laporan semacam itu dapat merusak citra Sabrina

5.      Sebuah laporan penelitian hendaknya ditulis dengan memperhatikan hal – hal berikut, kecuali . . .
A.    Kata-kata yang disampaikan harus jelas
B.     Makna yang dikemukakan harus tepat
C.     Bahasanya bersifat konotatif
D.    Gunakanlah kata-kata yang lugas, apa adanya
E.     Laporan yang disampaikan mengikuti kaidah penulisan ilmiah




6.      Unsur – unsur pokok hasil laporan penelitian adalah sebagai berikut, kecuali . . .
A.    Kata pengantar
B.     Pendahuluan yang meliputi latar belakang, tujuan, dan kegunaan penelitian
C.     Proses atau langkah – langkah penelitian
D.    Temuan – temuan penting
E.     Kesimpulan

7.      Hasil penelitian yang kita laporkan sebaiknya perlu dilengkapi hal – hal berikut ini, kecuali . . .
A.    Grafik, table atau gambar
B.     Media yang berupa kertas karton
C.     Media yang berupa overhead proyektor (OHP) atau VCD
D.    Data yang akurat
E.     Pertanyan – pertanyan yang berhubungan dengan penelitian

8.      Yang dimaksud dengan penelitian deskriptif adalah . . .
A.    Penelitian yang berupa kegiatan mengamati, mengumpulkan, menganalisis, dan mengumpulkan data secara objektif
B.     Penelitian yang berusaha memberi perlakuan atas objek yang dikaji
C.     Penelitian yang bersifat mempengaruhi orang lain terhadap objek yang dikaji
D.    Penelitian yang bersifat menjelaskan objek secara cermat
E.     Penelitian yang bersifat menguraikan keadaan objek secara objektif

B.     Uraian
Jawablah pertanyaan – pertanyaan dibawah ini dengan benar !
1.      Penelitian dibedakan menjadi dua macam. Sebutkan dan berilah penjelasan !
2.      Sebutkan hal – hal yang perlu dilakukan peneliti pada tahap perencanaan !
3.      Buatlah sistematika laporan hasil penelitian !






Kunci jawaban
A.    Plihan ganda

1.      B              5. C                
2.      D              6. A
3.      B              7. E
4.      C              8. A

B.     Uraian

1.      Penelitian dibedakan mejadi dua yaitu :
a.       Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif adalah suatu kegiatan mengamati, mengumpulkan, menganalisis data dan menyimpulkan data secara objektif.
b.      Penelitian eksperimental
Penelitian eksperimetal adalah suatu kegiatan yang berusaha memberi perlakuan atas objek yang dikaji.


2.      Hal – hal yang perlu dilakukan peneliti pada tahap perencanaan antara lain :
a.       Menentukan tema
b.      Menentukan tujuan
c.       Menentukan metode
d.      Menentukan instrumen pengumpulan data



3.      Sistematika laporan hasil penelitian :
a.       Judul
b.      Ringkasan Ekskutif (abstrak)
c.       Daftar Isi
d.      Pendahuluan
e.       Isi Laporan yang mencakup:
·           Metodologi
·           Hasil Penelitian
·           Batasan-Batasan
f.       Kesimpulan dan Saran
g.      Apendiks yang mencakup:
·         Instrumen Koleksi Data
·         Tabel-Tabel
·         Bahan-Bahan Pendukung yang cocok Lainnya






Kriteria Penilaian

A.     Pilihan ganda
Setiap nomer yang benar memperoleh skor 1
Jadi bila benar semua memperoleh skor 4
B.     Uraian
Nomor 1 jawaban benar dan lengkap memperoleh skor 5
Nomor 2 jawaban benar dan lengkap memperoleh skor 5
Nomor 3 jawaban benar dan lengkap memperoleh skor 6

Nilai akhir = Σ skor x 5